5 manfaat Teknologi Nirsentuh di jalan tol yang akan digunakan di Indonesia
March 03, 2021
Indonesia berencana akan menerapkan teknologi transaksi tol Nirsentuh atau biasa di sebut teknologi GNSS yang akan mulai diterapkan di Indonesia tahun depan 2022. Teknologi ini akan memudahkan para pengguna jalan tol untuk mengular kemacetan yang sering terjadi di Indonesia. Dengan adanya teknologi transaksi tol Nirsentuh ini bisa membantu mengurangi kemacetan. Yang kerap terjadi di Indonesia,
Berikut 5 manfaat teknologi Nirsentuh yang akan digunakan di Indonesia:
1. Memudahkan pengguna jalan tol
2. Tidak perlu menempelkan e-toll
3. Langsung tancap gas
4. Bebas dari macet
5. Mengatasi polusi
Selain itu, melalui bantuan sistem solusi teknologi GNSS juga akan mengurangi kemacetan baik di jalan tol maupun di jalan arterinya sehingga bisa membantu dalam mengatasi polusi.
Rencananya MLFF akan dapat beroperasi pada 2022 mendatang dengan harapan dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efesien serta meningkatkan kenyamanan maupun keselamatan bagi pengguna dengan sebaik mungkin.
kerja sama ini menggandeng perusahaan asal Hongaria yaitu Roatex Ltd Zrt dan dua perusahaan BUMN, Telkom dan Jasa Marga untuk menerapkan Sistem Transaksi Tol Nirsentuh atau dengan memanfaatkan teknologi (GNSS) di seluruh ruas tol Indonesia. Terpilihnya dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dikarenakan memiliki pengalaman di bidangnya masing- masing. dalam waktu lama seperti Telkom terpercaya akan teknologi informasi dan komunikasi, sementara Jasa Marga terkait konstruksi dan pengelolaan tol. Serta, Roatex sendiri sudah mengimplementasikan sistem MLFF selama 7 tahun untuk jalan tol sepanjang 6.000km di Hungaria.
Dengan menerapkan sistem MLFF, kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di tol dapat dikurangi karena sistem tersebut memungkinkan sistem tol berkecepatan tinggi mengalir bebas. Dengan adanya teknologi GNSS ini kemacetan dijalan tol dapat teratasi. Karena di Indonesia sendiri setiap hari raya selalu terjadi kemacetan yang luar biasa. Semoga dengan adanya teknologi GNSS ini kemacetan di jalan tol bisa teratasi.
Untuk Biaya pemeliharaan dan pengoperasian sistem pengumpulan tol juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan sistem yang ada saat ini. Dengan penerapan MLFF, minimal diperlukan operator tol di jalur dan alun-alun. Dalam sistem saat ini, kas dan data yang terkumpul akan dikelola di tingkat alun-alun oleh operator tol.
Sedangkan MLFF akan menggunakan sistem back end purse dimana pemotongan pungutan tol dan rekening pengguna akan ditangani oleh Central Clearing House di TNG. Kanopi plaza tol saat ini akan diganti dengan gantry yang dipasang antena untuk keperluan pembacaan sticker tag atau nomor plat kendaraan.
Konsep baru ini berarti tidak diperlukan lagi plaza tol (atau jauh lebih kecil dari ukuran plaza tol saat ini) sehingga mengurangi biaya konstruksi dan operasional. Sedangkan untuk pengguna, mereka hanya perlu mendapatkan label stiker dan mendaftarkan kendaraannya. Semoga proyek ini bisa segera terealisasi ya..