5 tips cara mengatasi trypophobia atau fobia lubang
February 24, 2021
Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia.
Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia, subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Penderita bila melihat formasi lubang akan merasa gemetaran. berkeringat, mual. pusing. sesak napas. mulut menjadi kering, denyut jantung menjadi cepat, kegerahan atau kedinginan, mati rasa atau kesemutan. kebingungan, gelisah, atau ingin cepat-cepat ke toilet.
Apa Itu Fobia Lubang?
Fobia lubang atau trypophobia merupakan ketakutan terhadap sekumpulan lubang kecil atau benjolan pada sebuah objek tertentu atau gambar yang menunjukkan sekumpuan lubang kecil.
Misalnya stoberi, sarang lebah, ataupun batu karang. Namun para peneliti tidak mengkategorikan fobia lubang ke dalam jenis fobia yang serius. Sebab. fobia ini bukan merupakan rasa takut terhadap situasi atau keadaan yang dapat membahayakan penderitanya.
Dari penelitian, ditemukan bahwa fobia lubang atau trypophobia merupakan suatu rasa ketidaknyaman terkait bentuk dari suatu objek yang dianggap menjijikkan. Dan berbeda dengan rasa ketakukan pada hewan berbisa yang secara sadar dianggap dapat membahayakan tubuh.
Menangani Fobia Lubang
1. Melawan hal-hal yang membuat Anda takut. Mencari tahu lebih banyak tentang sumber ketakutan Anda adalah cara efektif untuk mengatasi fobia lubang atau fobia lainnya. Misalnya, jika Anda merinding melihat kelopak biji teratai, maka cari tahu menga pa bentuknya bisa seperti itu.
2. Menghadapi rasa takut dan ubah cara pandang Anda.
3. Menjalani konseling dengan psikolog atau psikiater dan menda patkan psikoterapi, contoh psikoterapi yang mungkin dapat ditera pkan yakni terapi perilaku kognitif. dan exposure therapy.
4. Menemui orang dengan ketakutan serupa.
5. Melakukan relaksasi dengan metode meditasi, yoga, atau latihan pernapasan agar dapat menenangkan diri. Jika fobia lubang membuat Anda menjadi sulit menjalani aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kinerja atau pola pikir Anda, maka kondisi tersebut sebaiknya diperiksakan ke psikiater. Dokter mungkin akan memberi obat penenang.