Cara menghentikan kebiasaan anak yang suka merengek
Merengek adalah perilaku umum pada anak-anak, dan bisa sangat menjengkelkan. Sebagian besar anak merengek ketika merasa lelah, lapar, atau marah; mereka juga merengek untuk mendapatkan perhatian atau mendapat sesuatu yang mereka inginkan. Setelah Anda memahami alasan di balik rengekan anak, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengubah kebiasaan tersebut. Siapkah Anda mengakhiri kebiasaan mengganggu itu? Mulailah dengan:
Mengambil Tindakan Pencegahan
Ubah cara Anda memandang perilaku anak. Sebagian besar anak tidak merengek dengan maksud untuk mengganggu atau membuat Anda marah. Mereka mungkin merasa lelah, lapar, stres, tidak nyaman, atau mereka hanya ingin perhatian. Berhenti untuk memikirkan seandainya Anda berada di posisi anak dapat membantu Anda memahami penyebab rengekannya, kemudian Anda akan dapat mengambil tindakan pencegahan.
Pastikan anak mendapat banyak istirahat. Kelelahan dapat memengaruhi sejumlah perilaku yang tidak diinginkan, termasuk merengek. Usahakan agar anak tidur selama waktu yang cukup setiap malam, dan pertimbangkan waktu tidur yang lebih awal jika Anda memperhatikan dia banyak merengek dan rewel. Jika anak Anda masih berusia prasekolah atau lebih kecil, pastikan dia tidur siang; jika anak Anda duduk di sekolah dasar, beri dia kesempatan untuk istirahat dan bersantai sepulang sekolah.
Kebutuhan tidur setiap anak bervariasi, tetapi secara umum, anak berusia satu sampai tiga tahun membutuhkan total waktu tidur dua belas hingga empat belas jam sehari (termasuk tidur siang). Anak usia tiga hingga enam tahun membutuhkan sepuluh hingga dua belas jam tidur sehari, dan usia tujuh hingga dua belas tahun masih membutuhkan tidur sepuluh hingga sebelas jam.
Atasi rasa lapar anak. Rasa lapar membuat anak tidak nyaman dan rewel, dan itu cenderung memicu perilaku buruk seperti merengek. Banyak anak membutuhkan camilan kecil bergizi di antara waktu makan, jadi jangan mengharapkan anak untuk dapat bertahan dari makan siang hingga malam tanpa sesuatu untuk dimakan. Untuk hasil terbaik, beri kombinasi protein, serealia utuh, dan produk makanan alami: biskuit gandum dengan selai kacang dan pisang, misalnya.
Jelaskan harapan Anda pada anak terlebih dahulu. Anak cenderung merengek ketika Anda menyuruh mereka melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Minimalkan masalah ini dengan memberiperingatan di awal, daripada tiba-tiba mengatakan sesuatu yang tidak nyaman pada anak. Katakan, “Kita harus meninggalkan taman bermain sepuluh menit lagi” atau “Kamu harus siap-siap tidur setelah satu cerita lagi.” Bila anak tahu apa yang diharapkan darinya, umumnya dia akan menyesuaikan dengan lebih baik.
Hindari kebosanan. Anak-anak sering kali kesulitan menoleransi kebosanan; mereka kemudian merengek karena ingin perhatian dan tidak tahu cara mengatasi kebosanan. Jika anak Anda suka merengek, cobalah menawarkan banyak aktivitas menarik yang sesuai dengan usianya. Kapan pun memungkinkan, beberapa aktivitas anak harus dilakukan di luar ruangan, tempat anak dapat membakar energi berlebih dengan lebih mudah.
Jika Anda memperhatikan masalah yang berhubungan dengan kebosanan, rengekan, dan berkurangnya rentang perhatian, pertimbangkan untuk menghapuskan (atau paling tidak meminimalkan) waktu yang dihabiskan anak di depan televisi atau memainkan perangkat elektronik. Aktivitas ini dapat menyita perhatian anak dan menghindari rengekan dalam jangka pendek, tetapi dapat memperburuk masalah dalam jangka panjang, pada akhirnya anak tidak dapat menyibukkan diri tanpa film kartun atau permainan video.
Berilah banyak perhatian pada anak. Ketika anak merasa diabaikan, mereka sering merengek untuk mendapat perhatian Anda. Anda mungkin dapat mencegah hal ini dengan menghabiskan waktu berkualitas dengan anak, walaupun hanya sebentar, dalam satu hari. Orang tua begitu sibuk sehingga ini kadang sulit dilakukan, tetapi cobalah:
Duduk dengan anak dan bercakap-cakap sambil sarapan
Berhenti sebentar untuk mengagumi gambar anak, menara olahan, atau proyek kreatif lainnya.
Istirahat sepuluh menit dari apa pun yang sedang Anda kerjakan untuk membacakan dongeng untuk anak
Minta anak Anda yang duduk di prasekolah atau sekolah dasar untuk menceritakan tentang harinya di sekolah
Sisihkan satu jam sebelum tidur untuk waktu keluarga yang berkualitas dan melakukan rutinitas sebelum tidur
Berikan anak Anda tugas spesifik di tempat umum. Merengek sering kali tampak sangat menjengkelkan ketika Anda harus membawa anak untuk pergi mengurus keperluan Anda. Anak-anak menganggap bank, toko, dan supermarket sebagai tempat yang membosankan (atau mungkin sebagai kesempatan untuk memohon pada Anda agar dibelikan sesuatu). Hindari rengekan dan perilaku buruk lainnya dengan memberisesuatu yang dapat dia lakukan—misalnya untuk membantu Anda mencari barang dalam daftar belanja Anda.
Menyela Rengekan Anak dengan Kelucuan dan Kekonyolan
Ketahuilah bahwa pendekatan yang konyol kadang lebih berhasil daripada pendekatan keras. Bila tindakan pencegahan Anda tidak berhasil, dan anak mulai merengek, pertimbangkan untuk mencoba pendekatan yang lebih ringan—khususnya dengan anak yang masih kecil. Kelucuan dan kekonyolan kecil kadang dapat mengeluarkan anak dari suasana hati yang rewel dan penuh rengekan.
Tunjukkan ekspresi wajah lucu. Anak khususnya usia balita dan prasekolah kadang dapat dibujuk agar tertawa dengan ekspresi wajah lucu. Jika anak Anda merengek, dan Anda merasakan dorongan untuk menghadapinya dan marah atau berteriak, cobalah hadapi dia dan menampilkan ekspresi wajah konyol. Mungkin Anda dapat menghentikan rengekannya di tengah-tengah dan membuat dia mulai meledak tertawa.
Tiru rengekan anak Anda. Kejutkan anak yang sedang merengek dengan meniru perilakunya dengan merengek sendiri. Anda dapat memperbesar efek komedinya: “Kenapaaaaaaaaa kamu masiiiiiiiiiiiiih mereeeeeeengek begituuuuu? Ibu tiiiiiiidak sukaaaaaaaaa!” Ini dimaksudkan untuk dua tujuan. Pertama, dapat membuat anak tertawa dan oleh karena itu menyela rengekannya. Kedua, akan membuat anak tahu bagaimana rengekannya terdengar—anak yang lebih kecil mungkin tidak sepenuhnya menyadari betapa suara rengekannya terdengar sangat mengganggu dan tidak masuk akal bagi orang lain.
Rekam rengekan anak Anda. Seperti meniru anak, merekam rengekannya dapat membuat dia mengetahui betapa menganggunya suara itu, Gunakan ponsel atau alat perekam Anda, dan rekamlah rengekannya, kemudian putar ulang untuk anak Anda.
Berbicaralah dalam suara berbisik. Ketika Anak merengek dan mengeluh, tanggapi dengan suara bisikan yang sangat pelan. Anak harus berhenti merengek, paling tidak untuk sementara, supaya dapat mendengar apa yang Anda katakan, dan dia mungkin mulai berbisik juga. Untuk anak yang lebih kecil, ini dapat menjadi cara yang konyol untuk menyela rengekan dan mengubah suasana hatinya.
Berpura-puralah Anda tidak memahami anak. Mintalah anak untuk mengulang permintaannya dalam nada yang berbeda atau dengan kalimat penuh. Ulangi untuk efek yang dramatis: “Ooh, Ibu masih tidak mengerti! Ibu inginnya bisa mengerti apa yang kamu bilang! Coba lagi, mau kan? Tadi kamu bilang apa?
Menggunakan Disiplin untuk Menghentikan Kebiasaan Merengek
1. Nasehat
Jelaskan bahwa merengek itu tidak diperbolehkan. Setelah anak masuk sekolah dasar, biasanya dia harus dapat mengendalikan perilaku tidak menyenangkan seperti merengek. Jelaskan bahwa Anda tidak memperbolehkan dia merengek sama sekali, dan katakan bahwa ketika dia merengek, Anda tidak akan memberi apa yang dia inginkan.
2. Komunikasi
Diskusikan bentuk komunikasi yang dapat diterima. Pastikan anak tahu bahwa Anda akan mendengarkan permintaannya dan bahwa Anda senang bicara dengannya. Akan tetapi jelaskan bahwa diskusi harus dilakukan dengan suara yang normal, dan dalam volume normal.
3. Diskusi
Tunjukkan permintaan yang disampaikan sambil merengek dengan tenang dan tegas. Katakan “Ibu tahu kamu jengkel, tapi...” dan jelaskan mengapa Anda tidak dapat melakukan apa yang diminta anak. Anda boleh membenarkan frustrasi anak, tetapi jangan menyerah hingga melanjutkan diskusi ketika dia masih mengeluh.
4. Menjadi pendengar
Suruh anak masuk ke kamarnya. Ketika rengekan anak berlanjut, jelaskan bahwa Anda tidak akan mendengarnya. Suruh anak masuk ke kamarnya sampai dia tenang dan dapat berbicara dengan normal.
5. Bijaksana
Pertimbangkan untuk menyetrap anak. Jika rengekan anak telah menjadi masalah besar dalam rumah Anda, biarkan anak tahu bahwa dia akan diberi satu peringatan dan kemudian setrapan bila dia merengek. Kemudian patuhi aturan itu. Ketika anak merengek, beri peringatan yang jelas dan tegas: “Kamu sekarang merengek. Bicaralah dalam suara normal, atau kamu akan disetrap.” Jika rengekannya berlanjut, beri dia setrapan.
Peraturan umum untuk setrapan adalah harus berlangsung selama satu menit untuk setiap tahun usia anak. Dengan kata lain, anak usia lima tahun akan disetrap selama lima menit.
6. Jangan menyerah
Jangan menyerah pada keinginan anak yang diminta melalui rengekan. Anak tidak boleh diberikan hadiah karena merengek, jadi apa pun permintaannya, tolak saja. Terapkan setrapan atau bentuk hukuman lain untuk rengekan yang terus berlanjut, kalau tidak, abaikan. Jangan hadiahi perilaku buruk anak dengan memberi perhatian yang tidak semestinya.
7. Tetap tenang
Tetap tenang. Jika Anda marah, anak akan mengetahui bahwa dia dapat memprovokasi Anda dengan merengek. Jadi pertahankan ketenangan Anda.
8. Perilaku positif
Hadiahi perilaku positif. Pujilah usaha anak untuk berhenti merengek. Pertimbangkan untuk merayakan “hari tanpa rengekan” di rumah, dan tawarkan hadiah jika anak berhasil melalui hari tanpa merengek. Buatlah perayaan ini sebagai acara keluarga yang ringan dan menyenangkan.
9. Konsisten
Konsisten pada sikap Anda. Anak tidak akan berhenti merengek begitu saja. Anda harus tegas dan konsisten, dan seiring waktu, perilaku buruknya ini akan berkurang.
Tips
Rengekan bisa sangat mengganggu, tetapi sama seperti masalah pengasuhan anak lainnya, sebaiknya Anda tetap tenang dan rileks. Pahami bahwa sebagian besar anak akan merengek dari waktu ke waktu. Atasi masalah tersebut sebisa Anda, tetapi jangan ubah masalah ini menjadi pertempuran besar.
Pastikan bahwa rekan Anda dalam mengasuh anak juga menerapkan peraturan yang sama. Setelah Anda memutuskan untuk memperlakukan rengekan anak dengan cara tertentu, pastikan suami, istri, dan pengasuh anak Anda melakukan hal yang sama. Usaha Anda akan sia-sia jika misalnya pasangan Anda memberi anak permen setiap kali dia merengek memintanya. Sumber buku parenting