manfaat tempe untuk kesehatan dan juga kecantikan
Tempe adalah makanan khas orang Indonesia yang banyak digemari, anak-anak maupun orang dewasa Karena rasanya yang khas membuat semua orang suka akan makanan ini, tidak heran Sekarang banyak sekali jenis tempe seperti tempe mendoan, tempe bongkrek, tempe gembus dan lain sebagainya.
Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya, saat ini tempe tidak hanya diproduksi di Indonesia tetapi juga di banyak tempat di dunia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Berikut beberapa manfaat dari tempe:
Kandungan gizi dalam tempe
Asam lemak
Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.
Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.
Sumber protein
yang lebih kaya dibanding daging Bisa dilihat bahwa kandungan protein pada tempe dapat disetarakan dengan kandungan dalam daging, malah lebih banyak mengandung protein. Kandungan nutrisi pada tempe terbukti kualitasnya lebih baik dibandingkan kedelai, karena kadar protein yang larut dalam air akan mengakibatkan meningkatnya aktivitas enzim proteolitik (Widianarko, 2002). Enzim proteolitik dapat memecahkan rantai panjang protein menjadi zat yang dapat dicerna oleh tubuh.
Sumber kalsium
yang setara dengan susu sapi Penelitian yang dilakukan peneliti dari Kuala Lumpur, Malaysia, mengemukakan hal yang menakjubkan dari penelitian tentang tempe ini. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kalsium yang ada dalam empat potong tempe dapat disandingkan dengan susu sapi.
sumber vitamin
B12 dari nabati Tempe mengandung 1.7 µg atau 0.0017 mg vitamin B12 yang menjadikan tempe adalah satu-satunya sumber vitamin B12 pada sumber nabati. Kandungan ini cukup untuk seseorang setiap harinya. Sekarang para vegetarian dan vegan tidak perlu takut untuk kehilangan vitamin B12 yang jika kekurangan dapat menyebabkan pusing, lemas, lekas lelah, kulit menguning, dan lainnya.
Mineral
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.
Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.
antioksidan
Tidak hanya memiliki kandungan nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari, tempe mengandung antioksidan (György, Murata, Ikehata, 1964). Pada tikus yang menjadi objek percobaan, tikus menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dan perlawanan yang lebih terhadap hemolisis sel darah merah dibandingkan dengan tikus yang diberi makan keledai rebus biasa. Hemolisis sel darah merah ini menandakan kurangnya vitamin E. Vitamin E terbukti sebagai zat antioksidan alami (György, Rose, Ann, 1949; Rose, György, Blood, 1950).
Untuk kesehatan
Tempe lebih direkomendasikan untuk kaum hawa karena dapat memberi manfaat lebih yakni terhindar dari penyakit osteoporosis. Demikian menurut penjelasan dari Prof Ir Ahmad Sulaeman MS PhD dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB). "Dianjurkan mengonsumsi tempe 140 gram setiap hari. Termasuk juga ibu hamil," jelas Prof Ahmad. Jika dibanding dengan tahu, maka tempe memiliki kandungan serat yang jauh di atasnya. Ada pula vitamin B-12 yang menurut penelitian hanya ada pada daging merah dan tempe saja. Selain itu, asam amino yang dimiliki oleh tempe juga mudah dicerna dan diserap. Tak heran jika wanita disarankan mengonsumsinya setiap hari. "Karbohidrat pun masih ada di tempe. Asam lemak esensialnya juga lebih banyak di tempe daripada di tahu," tambah profesor yang pernah meneliti tentang tempe itu. Untuk wanita yang usianya sudah lanjut, isoplavon pada tempe mencegah terjadinya kerusakan amimoloid yang bermakna mencegah terjadinya kerusakan kognitif dan pikun. Masih ada lagi, antioksidannya dapat menyeimbangkan hormonal wanita yang bertujuan untuk mencegah nyeri serta keluhan saat PMS atau menopause.
Untuk kecantikan
1. Mencegah Penuaan Dini. Kandungan isoflavon yang terdapat dalam tempe cukup tinggi, sehingga bisa menghambat penuaan dini. Jadi rutinlah makan tempe, kulit akan menjadi lebih kenyal dan segar.
2. Menghilangkan Jerawat. Mengonsumsi tempe akan membuat tubuh kita memproduksi lebih banyak hormon estrogen. Hormon inilah yang berfungsi menghilangkan jerawat.
3. encerahkan Kulit. Sebuah penelitian tentang tempe oleh F.G Winarno, seorang ahli kecantikan Indonesia, telah meneliti tempe untuk mengetahui manfaat dari tempe untuk kesehatan kulit. Menurutnya tempe juga dapat mencerahkan kulit karena dapat membantu mengurangi kerusakan jaringan kulit akibat sinar matahari.
4. Menangkal Efek Buruk Sinar Ultraviolet. Tempe ternyata juga kaya antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas akibat serangan ultraviolet lo. Radikal bebas itu bisa merusak kolagen. Dengan mengonsumsi tempe, kita bisa menjaga kandungan kolagen dalam kulit tanpa terganggu radikal bebas. Jadi, kulit kamu akan tetap elastis dan sehat.