Tahukah kamu! Dahulu kala Antartika bukanlah daratan es seperti yang kita bayangkan
April 03, 2020
Tahukah kamu! Dahulu kala Antartika bukanlah daratan es seperti yang kita bayangkan
Sekitar 90 juta tahun yang lalu, Antartika bukanlah daratan Es seperti yang kita kenal saat ini. Tempat tersebut merupakan hutan hujan dengan iklim hangat yang berisi tanaman purba
Bukti itu berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Inggris dan Jerman. Mereka menganalisis inti es yang diambil dari Antartika. Salah satu bagian inti ternyata menarik perhatian para peneliti karena memiliki warna yang aneh. Dengan pemindaian, akhirnya ahli menemukan fosil akar yang terpelihara dengan baik, sehingga mereka bisa melihat struktur sel. Sampel itu juga mengandung banyak jejak serbuk sari dan spora tanaman yang tak terhitung jumlahnya.
Seperti dilansir dari Science Daily, Rabu (1/4/2020), para peneliti kemudian merekonstruksi lingkungan hutan hujan ini. Hasilnya, suhu rata-rata tahunan Antartika pada saat itu adalah sekitar 12 derajat Celcius. Sementara itu, pada musim panas suhunya mencapai 19 derajat Celcius dan suhu air berkisar hingga 20 derajat Celcius. Tim peneliti inipun menyimpulkan jika 90 juta tahun yang lalu Antartika ditutupi vegetasi lebat. Tidak ada massa es di wilayah tersebut. Selain itu, tim peneliti juga menemukan jika konsentrasi karbon dioksida di atmosfer ternyata jauh lebih tinggi daripada asumsi sebelumnya. "Sebelum penelitian,
asusmsi umum adalah konsentrasi karbon dioksida globa di periode Cretaceous sekitar 1000 ppm. Tapi dalam model percobaan kami, tingkat konsentrasi berada pada 1120-1680 ppm," kata Johann Klages, peneliti dari Alfred Wegener Institute Helmholtz Center for Polar and Marine Research. Lebih lanjut, melansir Newsweek, peneliti mengungkapkan jika tidak ditemukan bukti jenis-jenis hewan yang mungkin hidup di hutan di masa Antartika saat itu.
Klages mengatakan dapat diasumsikan kemungkinan ada banyak spesies yang hidup di sana, bahkan mungkin dinosaurus. "Akan lebih mengejutkan jika tidak (ada hewan yang hidup di Antartika di masa itu)," kata Klages. Tina van de Flierdt, peneliti lain dari Imperial College London, Inggris ini mengatakan penemuan luar biasa yang dipublikasikan di jurnal Nature ini tentunya tetap membuka pandangan baru mengenai Antartika "Daratan beku itu (Antartika) ternyata dulunya hutan hujan berawa dengan iklim jauh lebih hangat dari yang kita bayangkan"
Sekitar 90 juta tahun yang lalu, Antartika bukanlah daratan Es seperti yang kita kenal saat ini. Tempat tersebut merupakan hutan hujan dengan iklim hangat yang berisi tanaman purba
Bukti itu berdasarkan dari penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Inggris dan Jerman. Mereka menganalisis inti es yang diambil dari Antartika. Salah satu bagian inti ternyata menarik perhatian para peneliti karena memiliki warna yang aneh. Dengan pemindaian, akhirnya ahli menemukan fosil akar yang terpelihara dengan baik, sehingga mereka bisa melihat struktur sel. Sampel itu juga mengandung banyak jejak serbuk sari dan spora tanaman yang tak terhitung jumlahnya.
Seperti dilansir dari Science Daily, Rabu (1/4/2020), para peneliti kemudian merekonstruksi lingkungan hutan hujan ini. Hasilnya, suhu rata-rata tahunan Antartika pada saat itu adalah sekitar 12 derajat Celcius. Sementara itu, pada musim panas suhunya mencapai 19 derajat Celcius dan suhu air berkisar hingga 20 derajat Celcius. Tim peneliti inipun menyimpulkan jika 90 juta tahun yang lalu Antartika ditutupi vegetasi lebat. Tidak ada massa es di wilayah tersebut. Selain itu, tim peneliti juga menemukan jika konsentrasi karbon dioksida di atmosfer ternyata jauh lebih tinggi daripada asumsi sebelumnya. "Sebelum penelitian,
asusmsi umum adalah konsentrasi karbon dioksida globa di periode Cretaceous sekitar 1000 ppm. Tapi dalam model percobaan kami, tingkat konsentrasi berada pada 1120-1680 ppm," kata Johann Klages, peneliti dari Alfred Wegener Institute Helmholtz Center for Polar and Marine Research. Lebih lanjut, melansir Newsweek, peneliti mengungkapkan jika tidak ditemukan bukti jenis-jenis hewan yang mungkin hidup di hutan di masa Antartika saat itu.
Klages mengatakan dapat diasumsikan kemungkinan ada banyak spesies yang hidup di sana, bahkan mungkin dinosaurus. "Akan lebih mengejutkan jika tidak (ada hewan yang hidup di Antartika di masa itu)," kata Klages. Tina van de Flierdt, peneliti lain dari Imperial College London, Inggris ini mengatakan penemuan luar biasa yang dipublikasikan di jurnal Nature ini tentunya tetap membuka pandangan baru mengenai Antartika "Daratan beku itu (Antartika) ternyata dulunya hutan hujan berawa dengan iklim jauh lebih hangat dari yang kita bayangkan"