Cara membangun hubungan yang baik, antara orang tua dan anak
November 27, 2020
Hubungan antara orang tua dan anak memainkan peran penting dalam kehidupan seseorang. Sebagai salah satu ikatan pertama yang dimiliki anak, hubungan dengan orang tua menjadi patokan untuk hubungan dengan orang lain di kemudian hari. Hubungan positif antara orang tua dan anak menumbuhkan kemandirian, rasa ingin tahun, harga diri, dan kemampuan membuat keputusan yang lebih baik. Cobalah memperbaiki hubungan Anda dengan anak melalui partisipasi dalam kehidupannya dan memperkuat komunikasi dengannya. Selain itu, jangan lupa untuk belajar menyelaraskan hubungan orang tua dan anak seiring bertambahnya usia.
Orang tua juga dapat Berpartisipasi dalam Kehidupan Anak. Tempatkan diri Anda pada tingkat yang sama dengan anak. Anda dapat memperbaiki hubungan dengan anak melalui interaksi yang sesuai dengan usianya. Pikirkan cara untuk memberi pelajaran, mengerjakan proyek dan bermain sesuai tingkat kemampuan anak. Cara ini memungkinkan anak menjalin kedekatan dengan Anda dan akan membuat Anda lebih mudah didekati. Jika Anda memiliki batita, duduklah di lantai dan bangunlah kota dari blok mainan. Jika anak lebih tua atau memasuki usia remaja, pertimbangkan untuk bermain gim video bersama. Percakapan akan lebih mudah terjalin saat melakukan aktivitas seperti ini daripada mencoba membuatnya berdialog saat makan malam.
Family time
Tekankan pentingnya waktu keluarga. Meskipun anak perlu memahami bahwa Anda mengakui dan menghargainya sebagai pribadi, penting untuk menanamkan pentingnya keluarga sebagai unit yang tidak terpisahkan. Jadikan waktu keluarga sebagai rutinitas teratur dan khusus.
Usahakan untuk makan malam bersama keluarga setiap malam jika memungkinkan dan mintalah setiap orang untuk berbagi pengalaman baik dan buruk hari itu. Pergilah menghadiri acara olahraga, film, atau acara yang diadakan komunitas bersama-sama.
Jalin komunikasi
Dedikasikan waktu untuk berkomunikasi secara pribadi dengan setiap anak. Meluangkan waktu bersama sebagai suatu tim sangat penting. Namun, jangan lupa untuk menjadwalkan waktu khusus untuk setiap anak. Mendedikasikan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan anak dapat membantu membentuk ikatan dengan setiap anak. Selain itu, Anda mendapat kesempatan untuk memusatkan perhatian pada kekuatan dan bakat masing-masing anak.
Membangun hubungan dengan anak
Jalinlah kedekatan dengan setiap anak melalui hobi yang sama. Misalnya, Anda bisa mengajari cara memancing kepada salah satu anak di akhir pekan atau berlatih piano dengan anak yang lain. Sisihkan waktu setiap minggu untuk membangun hubungan spesial dengan setiap anak.
Libatkan diri Anda dengan aktivitas akademis, pertemanan, dan kegiatan ekstrakurikuler anak. Orang tua yang memiliki hubungan baik dengan anak akan terlibat secara aktif dengan kehidupan mereka. Jangan berharap Anda akan memiliki hubungan baik dengan anak dengan hanya mengatakan “selamat pagi” dan “selamat malam” setiap hari. Tidak diragukan lagi bahwa orang tua sibuk dengan pekerjaan dan tugas lainnya, tetapi Anda harus berusaha untuk mengenal anak dan mencari tahu apa yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Luangkan waktu
Jika Anda memiliki waktu luang, tawarkan diri untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, melatih tim futsal, atau bertemu guru anak secara teratur untuk mengetahui prestasi akademis anak.
Duduklah di samping anak saat mereka mengerjakan PR. Bantu mereka menghafal dialog untuk drama sekolah. Mintalah anak mengundang teman mereka sehingga Anda mengetahui pengaruh seperti apa yang diterima anak.
Ajaklah anak untuk bercanda. Biarkan anak tahu bahwa segala sesuatu di antara Anda berdua seharusnya tidak selalu serius. Tentu saja, Anda ingin mereka menghormati otoritas Anda, tetapi Anda harus bisa tertawa bersamanya. Selera humor bisa menyemarakkan hidup anak dan menciptakan kenangan indah.
Buatlah wajah konyol atau suara aneh dengan anak yang lebih kecil sehingga acara makan atau bermain tidak membosankan. Cobalah bertingkah konyol di depan anak remaja dengan bercanda atau menceritakan lelucon.
Mempertahankan Komunikasi Positif
Jadilah orang yang dapat dipercaya. Sebagai orang tua, penting untuk membangun hubungan saling percaya dengan anak. Kepercayaan bisa diekspresikan dalam berbagai peran sebagai orang tua. Anak harus tahu bahwa tahu mereka dapat mengandalkan Anda dalam segala hal. Jika Anda mengatakan akan melakukan sesuatu, lakukanlah. Selalu tepati janji Anda. Hal ini memungkinkan anak membentuk konsep dasar keterikatan yang akan memengaruhi hubungan lain di masa depan.
Privasi
Namun, kepercayaan juga berarti menghormati kebutuhan anak untuk memiliki privasi dan menyimpan rahasianya saat ia membaginya dengan Anda. Namun, kepercayaan tidak berarti Anda harus mempercayai semua yang dikatakan anak, tetapi itu berarti Anda akan mencoba dan memberinya kepercayaan sampai terbukti sebaliknya.
Menjadi pendengar
Cobalah berlatih mendengarkan secara aktif tanpa gangguan. Orang tua sering kali sibuk, tetapi Anda juga perlu memastikan anak tahu bahwa Anda peduli dengan apa yang ia katakan. Bahkan jika ia mengeluh tentang masalah yang sama di sekolah atau terus merepet tentang gejolak kehidupan remaja, cobalah untuk memberinya perhatian penuh. Jika Anda mendengarkan anak secara aktif, Anda akan memperkuat hubungan dengan anak dan menunjukkan betapa pentingnya hal itu bagi Anda.
Setel modus senyap pada ponsel dan matikan TV. Jangan mengabaikan anak hanya untuk mempersiapkan jawaban Anda. Simaklah perkataan anak dengan saksama dan cobalah memahami pesan yang ingin ia sampaikan. Palingkan wajah Anda ke arahnya. Lakukan kontak mata. Gunakan bahasa tubuh terbuka. Saat mendengarkan, jangan menghakimi atau menunjukkan ekspresi wajah negatif.
Cobalah merangkum apa yang Anda dengar setelah anak selesai berbicara. Contohnya, jika putri Anda berkata, “Semua anak perempuan di sekolah akan pergi ke perkemahan ini minggu depan, tapi kita harus pergi ke acara pernikahan yang membosankan itu!” Anda bisa berkata “Sepertinya kamu kesal karena nggak bisa ikut berkemah.”
Terapkan 3 prinsip utama dalam pengasuhan anak yang efektif.
Setiap anak mencoba melampaui batasan sedikit dalam hal komunikasi dan perilaku. Namun, sebagai orang dewasa, Anda harus berusaha untuk menanggapi perilaku buruk dengan tenang dan dewasa. Menerapkan 3 prinsip utama dapat membantu Anda menegakkan disiplin dan melindungi hubungan orang tua dan anak secara keseluruhan.
• Bersikap tegas. Jelaskan konsekuensi dari perilaku tertentu dan terapkan secara konsisten.
• Bersikap adil. Pastikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang dilakukan. Usahakan untuk tidak menerapkan konsekuensi yang berlebihan atau terlalu berat.
• Bersikap bersahabat. Sampaikan kata-kata Anda dengan nada yang kuat dan sopan. Anda cukup menjelaskan pelanggaran yang ia lakukan dan memberi tahu apa konsekuensinya. Jangan lupa untuk memberikan pujian kepada anak saat ia melakukan hal-hal baik.
Duduklah berdampingan dan lakukan percakapan dengan santai.
Remaja mudah merasa terintimidasi jika komunikasi dilakukan secara berhadapan. Untuk mengurangi tekanan dalam percakapan, Anda bisa mempersiapkan diskusi dengan posisi berdampingan. Coba tanyakan kepada putra Anda tentang perundungan yang terjadi di sekolah saat Anda mengantarkan ke tempat latihan sepak bola. Tanyakan kepada putri Anda apakah ada cowok yang ia taksir saat Anda berdua sedang membuat kue di dapur.
Manfaatkan momen ini untuk benar-benar belajar mengenal anak.
Untuk membangun hubungan yang bermakna dengan siapa pun, Anda harus meluangkan waktu untuk mengenal satu sama lain dengan mengetahui apa minatnya, preferensi, hobi, dan sebagainya. Membangun hubungan dengan anak juga menerapkan prinsip yang sama. Lakukan diskusi dengan anak dalam suasana riang, ceria, sambil bercanda, tetapi pada saat bersamaan tunjukkan bahwa Anda menghormatinya dan yakinkan anak bahwa apa yang ia bicarakan itu penting bagi Anda. Jangan lupa untuk memberi tahu apa minat, kesukaan, dan latar belakang Anda sendiri. Berfokuslah pada sesuatu yang sama-sama Anda minati. Anak mungkin akan merasa terlibat dan membuka diri dalam diskusi seperti ini.
Mengubah Hubungan Seiring Waktu
Tinjau kembali peraturan dan beri anak lebih banyak kebebasan seiring pertambahan usianya. Penting untuk mengkaji kembali peraturan dan panduan yang telah dibuat dan mengubahnya jika perlu karena usia anak semakin bertambah. Anak harus melihat bahwa Anda mempercayainya untuk memiliki tanggung jawab lebih besar dengan bertambahnya usia. Pada saat yang sama, ia juga harus mengetahui bahwa tanggung jawab yang lebih besar juga berarti konsekuensi yang lebih serius jika ia lalai.
• Dorong anak untuk bekerja sama dengan duduk bersamanya untuk mendiskusikan peraturan. Anda bisa berkata, “Sepertinya kamu kesulitan mengikuti peraturan untuk pulang sebelum jam sembilan malam. Karena kamu sudah lebih besar, Ayah pikir kita bisa memperpanjangnya satu jam. Bagaimana menurutmu?”
• Libatkan anak dalam pengambilan keputusan. Remaja yang melihat orang tuanya secara tulus menginginkan pendapatnya akan memiliki perasaan yang sangat luar biasa. Banyak orang tua mengambil keputusan secara sepihak tanpa membiarkan anak-anak ikut menyumbangkan pendapat. Namun, saat anak-anak tumbuh menjadi remaja dan dewasa muda, membiarkan mereka mengemukakan pendapat dapat melatih mereka menuju kemandirian.
• Biarkan anak yang lebih tua mendapat lebih banyak kebebasan dalam memilih pakaian, makanan, aktivitas, atau rencana liburan. Anda bisa meminta pendapat anak remaja tentang cara menangani urusan keluarga untuk menunjukkan bahwa Anda menghormati sudut pandangnya.
Contohnya, Anda bisa mengatakan, “Dimas, menurut kamu film apa yang bagus untuk acara nonton keluarga akhir pekan ini?” atau “Sebaiknya liburan sekolah nanti kita pergi ke mana?"
• Berikan motivasi kepada anak untuk menghadapi tantangan dan bersikap mandiri. Jika anak memiliki hubungan yang kuat dengan Anda, ia akan mendapat kekuatan untuk menghadapi tantangan dari lingkungan di sekitarnya. Berilah dukungan kepada anak, sambil mendorongnya untuk mengembangkan efikasi diri yang lebih besar seiring waktu.
Ini mungkin berarti Anda harus membiarkan anak remaja mencuci pakaian sendiri untuk mempersiapkannya menghadapi rutinitas kehidupan di universitas. Namun, mungkin juga itu berarti Anda harus mengajarkan anak untuk membela diri menghadapi perundungan atau mengemukakan pendapat dengan sopan kepada guru yang memberinya nilai secara tidak adil.
• Pemberdayaan diperoleh melalui pengajaran yang progresif. Anda harus mengajarkan kepada anak bagaimana menyelesaikan tugas yang lebih besar dan menuntut. Cobalah melakukan simulasi situasi yang penuh tekanan dan bagaimana ia mengatasinya. Kemudian, berikan masukan untuk membantu perkembangannya di masa depan.
Bukalah diri dan tunjukkan sisi manusiawi Anda. Seiring bertambahnya usia anak, wajar jika Anda ingin menunjukkan sisi lain diri Anda selain sebagai orang tua, yaitu sisi manusiawi. Sebenarnya, menunjukkan sisi manusiawi kepada anak bisa menegaskan pembelajaran. Ceritakan pengalaman pribadi yang sesuai usia anak untuk membantunya menemukan cara untuk tumbuh dan belajar lebih baik.
Contohnya, jika Anda juga memiliki pengalaman perundungan di masa sekolah, ceritakan kepada anak dan jelaskan bagaimana Anda mengatasinya. Anak menganggap Anda sebagai sosok yang kuat dan tidak terkalahkan. Dengan cara ini, anak akan belajar bahwa Anda juga pernah diejek dan berhasil mengatasinya dengan cara tertentu.
semoga artikel ini bermanfaat