-->

Tips amankan WhatsApp agar tidak di sadap atau di hack

Semakin berkembangnya teknologi semakin banyak pula kejahatan di dunia internet, apalagi bagi pengguna WhatsApp agar selalu waspada terhadap aksi kejahatan yang kerap kali mengintai. Menurut data dunia, kejahatan melalui sadap atau hack selalu meningkat. dan kita sebagai pengguna internet patut waspada terhadap aksi kejahatan model sadap menyadap seperti yang pernah terjadi pada petinggi pemerintahan. apalagi kita yang kelasnya masih ecek-ecek gampang sekali di sadap. Lalu bagaimana cara mengatasi aksi kejahatan sadap menyadap WhatsApp? Pertama buka aplikasinya setelah itu pilih:

Nyalakan notifikasi keamanan
buka Whatsapp lalu pilih
>> Pengaturan
>> Akun
>> Keamanan
>> Tampilkan Notifikasi Keamanan Tampilkan notifikasi keamanan Nyalakan pengaturan ini untuk menerima notifikasi ketika kode keamanan salah satu kontak Anda berubah. Percakapan akan tetap terenkripsi secara end-to-end, bahkan jika kode tersebut berubah. Pelajari selengkapnya.

pantau aktivitas WhatsApp web kamu 
Hacker bisa saja masuk lewat Whatsapp Web kamu, dengan rajin pengawasan kamu bisa segera tahu jika ada aktivitas yang mencurigakanakan.

aktifkan verifikasi dua langkah 
Menu >> Pengaturan >> Akun >> Verifikasi dua langkah >> Aktifkan Verifikasi dua langkah AKTIFKAN.

logout dari semua perangkat yang mencurigakan
Dengan logout dari semua perangkat web, si penyadap otomatis dipaksa keluar juga dari Whatsapp kamu.

Jangan root polder WhatsApp 
Khusus pengguna Android, jangan root folder Whatsapp kamu. JANGAN DI ROOT!

Waspadai phissing
Jangan sembarangan klik tautan, karena itu bisa jadi jebakan untuk download malware. Bahkan gambar pun bisa di sisipi malware.

Lindungi privasi di WhatsApp
Kamu dapat mengontrol siapa yang dapat melihat “Last Seen" kamu, foto profil, tentang status, dan lokasi live kamu. Kamu juga dapat mematikan "Read Receipts" disini, sehingga tanda centang biru di matikan.

Pakai aplikasi pengunci pihak ketiga
WhatsApp memang tidak menyediakan metode keamanan ketika pengguna akan membuka aplikasi, Namun terdapat aplikasi pihak ketiga yang menawarkan keamanan lebih ketika akan membuka WhatsApp Dengan menggunakan aplikasi pengunci, nantinya ketika pengguna akan membuka WhatsApp, akan diminta untuk memasukkan kode pin atau pola terlebih dahulu, sehingga tidak sembarang orang bisa membuka aplikasi tersebut kecuali pemiliknya sendiri,

Tidak perlu backup isi obrolan ke cloud
Isi obrolan dalam WhatsApp tentunya sudah terenkripsi yang dalam artian pihak WhatsApp dan pihak ketiga lainnya tidak dapat mengakses isi dari obrolan tersebut, Biasanya pengguna akan mem-backup seluruh isi chat ke dalam cloud yang disediakan oleh Google Drive atau iCloud, Disarankan untuk pengguna tidak mem-backup isi obrolan ke dalam cloud dikarenakan file isi obrolan tersebut tidak terenkripsi oleh WhatsApp, sehingga akan lebih mudah untuk diretas.

Mengaktifkan notifikasi keamanan
Untuk menambah keamanan
pengguna dapat mengaktifkan notifikasi keamanan, Nantinya pengguna akan mendapatkan notifikasi apabila akunnya dibuka di gawai lainnya, baik laptop, PC maupun ponsel lainnya, Pengguna juga akan mendapatkan notifikasi jika kode-kode keamanannya berubah.

Gunakan Two-step Verification
Two-step Verification ini berguna untuk melindungi akun ketika akan membuka dari ponsel baru, Dengan adanya fitur ini pengguna nantinya diminta untuk memasukkan pin ketika hendak membuka akun WhatsApp-nya di ponsel baru. Pengguna dapat mengaktifkan fitur di WhatsApp ini dengan membuka Settings > Account -> Two-step Verification.

Mengatur perihal privasi di WhatsApp
Sistem penambahan kontak di WhatsApp cukup dapat dilakukan dengan menambah nomor ponsel saja, Dengan begitu, orang lain dapat menghubungi pengguna dengan mudah. Namun pengguna disarankan untuk menjaga data diri seperti foto dari pengguna-pengguna lain yang tidak dikenal dengan cara mengaktifkan personal info yang nantinya dapat dilihat oleh kontak/teman-teman pengguna.

Periksa kode enkripsi dalam percakapan privat Untuk memastikan apakah isi obrolan telah dienkripsi, pengguna dapat memeriksa kode enkripsi secara manual, Dengan membuka profil lawan bicara, pengguna dapat masuk ke dalam menu Encryption yang di sana terdapat 40 kode angka dan kode QR. Dalam obrolan kedua, pengguna akan memiliki 40 kode dan kode QR yang sama, Hal ini menunjukkan bahwa isi obrolan sudah terenkripsi dengan aman.

Pakai aplikasi WhatsApp resmi 
untuk versi desktop Salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh WhatsApp adalah pengguna yang menggunakan aplikasi WhatsApp Desktop yang tidak resmi, Dengan demikian, data mengenai akun pengguna dapat diambil oleh peretas.

Hati-hati terhadap tautan palsu
Seringkali melalui SMS, pengguna mendapatkan pesan yang mengatakan akun WhatsApp-nya sudah habis masa berlangganannya atau tidak dapat diaktifkan kembali, Pengguna diharapkan untuk tidak mempercayai pesan tersebut apalagi menekan tautan yang terdapat dalam pesan tersebut, karena bisa saja dalam tautan itu berisi virus.

Nah.! apakah sudah faham apa yang saya jelaskan? pokoknya kita agar selalu berhati-hati dalam berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal, apalagi sampai meminta nomor telepon kamu. Karena kejahatan bukan karena ada niat tapi juga karena ada kesempatan. Semoga bermanfaat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel